Minggu, April 19

Hilang hingar bingar bilang : Celoteh, pandangan, dan semua yang aku mampu

Ini sebuah visi? Bukan, saya tak punya strategi dan kemampuan buat menganalisa sesuatu dengan begitu mendalam, yang saya bisa hanya berceloteh, pada kenyataan yang ada, pada ketidakpuasan pada jaman tanpa masa depan, aku hanya bisa protes tak berarti, protes terus, tanpa henti hingga suaraku berganti suara yang lain dan perlahan mati meski tanpa arti.
Tapi itulah hidup yang saya yakini. Kita bisa menggariskan suatu pandangan pada apa yang kita yakini, meski tak merasakan apa yang kita ingini, tapi setidaknya ada orang orang setelah kita yang satu keyakinan dengan kita.
Saya bukan gila, hanya kecanduan alkohol, dengan kata lain, saya tak pernah waras selama 24 jam sehari, saya, dengan kata lain, selalu mabuk, dan akan tetap seperti orang mabuk, kalau tak boleh di bilang pemabuk!.
Tapi inilah hidup yang saya jalani, jangan pernah menjadi orang lain dalam hidup, tapi berpikirlah apa yang kira – kira dipikir orang lain, itu untuk jaga – jaga dan menjadi landasan kita untuk bersikap kepada orang lain.
Sekali ini saya berpikir, saya benar!!!.
Dan saya juga berfikir, anda itu bukan orang bodoh, cuma kurang cepat, menjawab semua tuntuntan jaman. Surat kabar bukan hanya untuk di baca, tapi juga untuk bersuara, tapi yang ada, dan saya baca, penulisnya tetap itu – itu saja, kemana suara anda?, kemana ketidakpuasan anda?, apa hanya cukup protes tentang harga – harga?, atau aspal bolong di perumahan warga?,
Dan saya menjalani hidup saya sendiri, seperti anda menjalani hidup anda sendiri, tapi bedanya, saya tak seperti anda yang berpikir hanya untuk perut anda sendiri, saya, secara tak langsung berfikir tentang perut anda, wahai para pembaca yang budiman, itu yang membuat saya seperti orang gila, tapi jangan suruh saya jadi pemimpin, saya tak punya bakat, jangan paksa, saya bisa mati muda karenanya, yang saya bisa, hanya berceloteh tentang pandangan dan apa yang saya mampu, hanya itu.