Selasa, Juli 1

Everest

Dear,

Malam semakin larut, berganti dini hari, kucoba memejamkan mata barusan, tapi tetap tak dapat, entah kenapa malam ini, untuk pertama kali, aku memikirkanmu, seseorang yang belum kutahu siapa, orang yang menemaniku melewatkan malam – malam, membasuh penat hari – hari, bercerita tentang senja, dan menyapa saat pagi…
Bisakah aku menggambarmu?, bisakah aku membayangmu?, semoga kau cantik, semoga kau seksi, semoga kau baik hati, semoga kau menerimaku apa adanya, tapi, diatas semua itu, semoga kau orang yang beriman!!!, dengan itu, kau mahluk tercantik, terseksi, terbaik buatku!!!
Membayangkan tubuhmu tanpa muka, membuatku termenung untuk sesaat, begitu indah persetubuhan dengan hayal ini, begitu mencandu pikiran, kenapa baru malam ini aku sadari ini!.
Kulitmu, semoga sehalus Laura, salah satu milik di masa laluku!, yang menyesakku dengan wangi tubuhnya, hingga bertahun aku memunguti serpihan hatiku yang berserak terinjak langkah hidupnya saat ia pergi!,
Wajahmu, semoga secantik Dirga, salah satu rasa tak bersambut dalam lontar kisah hidupku, begitu murni kecantikan itu, sampai bermalam aku memimpikan dan tertumpah dalam bisu tugu saat malam, sebelum polesan make up menumpas asrinya wajah itu!.
Tubuhmu, semoga semolek Ida Ayu Kadek Devi, artis yang membuatku birahi meski pandang hanya lewat layar kaca, ringan langkahnya, sintal tubuhnya, membuatku berangan, andai rampingnya berada dalam rengkuhku malam ini, dan kujatuhkan tubuh berkeringatku di atas dada kembang kempisnya, sesaat setelah gejolak nafsu terlampiaskan!!!
Semangatmu, semoga kulihat sama dengan Tiwi, gadis yang kukagumi kini, selalu ada yang baru bila kupandang wajahnya, entah itu gincu senyum di bibirnya, entah itu lesung pipit manisnya, entah itu kecerdasan yang memancar di wajahnya, kucuri lewat sekilas pandangku!,
Candamu semoga seceria Novi, gadis yang tengah kupacari kini, jelas ini tak adil baginya, dapat di kata aku berselingkuh saat ini, melupakan bayangnya untuk mendatangi teras takdir yang belum tentu ini, bertanya, siapa kamu!!!
Tentu kau bertanya, kemana gadis – gadis yang lain, yang pernah ku kagumi, ataupun pernah ku pacari, ku katakan padamu isteriku, mereka punya kisah masing – masing dalam hidupku, inginkah kau dengar cerita singkatku dengan Rini, gadis terakhir masa SMA-ku?, tentang Siti, gadis tragedy Juli 2003, saat kobar api menghanguskan pasar di kotaku?, tentang Mahmudah, Siti yang lain, yang kupacari dan kunikmati sampai aku bosan, hanya karena ia menggilaiku, dan aku gila pada Tahu Isi yang orang tuanya jual?, Tentang Wuri, gadis liar dan panas di atas ranjang, yang membuatku malu, jijik, ketagihan, dan nafsu bila mengingatnya?, Tentang Elly, gadis pecun yang ku tinggalkan di Kuta sebelum aku menggagahinya, padahal aku tahu dia ‘liar’.
Terlalu banyak, semuanya hanya dosa!, kau yang sah dan halal untukku kini, biarlah kunikmati dan kujaga engkau, dan aku mohon kau juga berdo’a, semoga aku seorang pemimpin yang baik dalam keluarga yang ingin kita bangun. Bukankah kau ingin anak kita tumbuh dengan sehat, dan dalam keluarga yang mengharapkan Ridha Tuhan?,
Berdo’a isteriku, jangan lupakan siapa yang membuat kita, tundukkan diri kita, bukankah di dunia ini, kita bukan apa – apa, bukan pula siapa – siapa, jangan sampai di dunia sana kita juga bukan apa dan siapa, terlalu buruk buat manusia yang di ciptakan dengan kemuliaan!.
Dan nanti isteriku, saat dirimu siap untuk meninggalkan hijab hati yang menghalangi pandangan hati ke kiblatnya, aku dengan sangat senang hati melepasmu, karena kamu bukan lagi milikku, kau telah menjadi kekasihnya, dan ia-lah yang punya hak atas dirimu, aku meminta hal yang sama padamu, dan semoga kau mampu melakukannya, ku mohon do’amu juga agar aku sanggup melakukannya, insya Allah, bila waktunya tiba.
Well, hanya itu untuk sementara ini, kuharap kau maklumi apa yang aku ceritakan…
Bila ada yang belum kau pahami, temui aku dalam mimpi, mimpi yang benar, semoga Tuhan mau mengabulkan permintaan ’ku’, yang kuharap juga permintaanmu…
Wassalam.


Puncak Dunia, JUNI, 09, 2008…